tobapos.co – Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara menilai Bank Sumut kurang berpihak pada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah itu, terutama dalam hal pembinaan maupun pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR).
“Saya menilai porsi kredit usaha rakyat yang disalurkan Bank Sumut kepada UMKM masih rendah, lantaran pembiayaan juga diberikan untuk perusahaan besar,” katanya kepada wartawan di Medan, kemarin.
Seharusnya, lanjut dia, Bank Sumut sebagai lembaga keuangan formal yang setiap tahun memperoleh tambahan modal melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) mampu mengoptimalkan perannya untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Salah satu cara yang bisa ditempuh ialah menyalurkan modal usaha yang berpihak kepada pelaku UMKM.
“Dalam pemberian kredit, Bank Sumut harus tepat sasaran dan berpihak pada UMKM,” ujar dia.
Ia mengutarakan hingga saat ini banyak pelaku UMKM di Sumut masik memiliki kendala untuk mendapatkan pembiayaan maupun mengembangkan usahanya.
Baskami mengingatkan, dukungan Bank Sumut pada UMKM sesungguhnya tak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga pelatihan untuk meningkatkan kapasitas usaha.
Sebab, kata politisi senior PDI Perjuangan Sumut ini, UMKM sebagai sektor yang menopang lebih dari 61,97 persen produk domestik bruto (PDB) nasional mempunyai paling tidak empat masalah mendasar mulai dari literasi keuangan yang rendah hingga kualitas SDM dan teknologi.
Berdasarkan data yang dihimpun, PT Bank Sumut telah menyalurkan kredit usaha rakyat senilai Rp937,288 miliar sampai Oktober 2023 dengan menekan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) hingga 2,48 persen. (MM)