tobapos.co – Penambahan kasus Covid-19 di Jakarta semakin mengkhawatirkan. Hari ini, Sabtu 19 Juni 2021 Jakarta kembali pecahkan rekor penambahan kasus baru positif Covid-19 sebanyak 4.895 setelah kemarin pada hari Jumat 18 Juni 2021 bertambah kasus barunya sebanyak 4.737.
“Angka-angka tersebut adalah rekor tertinggi sepanjang pandemi yang berlangsung sudah satu setengah tahun lamanya sejak Maret 2020,” kata Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi di Jakarta, Sabtu (19/06/2021).
Sebelumnya, jelas Pras – sapaan akrab Prasetio Edi Marsudi ini, penambahan kasus tertinggi terakhir terjadi pada 7 Pebruari 2021 dengan 4.213 kasus. Artinya saat ini, Jakarta masuk dalam kondisi darurat Covid-19.
“Jika secara total kemarin sudah 463.552 kasus di Jakarta dan 1.963.266 di Indonesia. Hari ini berarti 468.447 di Jakarta dan 1.976.172 di Indonesia. Ini sungguh mengkhawatirkan. Sepekan kebelakangan ini angkanya memang terus naik,” papar politisi PDIP ini.
Sebelumnya ,17 Juni 2021 bertambah 4.144, kemudian 16 Juni 2.376, 15 Juni 1.502, 14 Juni 2.722, 13 Juni 2.769, 12 Juni 2.455 dan 11 Juni 2.293 kasus.
“Selain itu angka kematian akibat kasus Covid-19 di Jakarta juga meningkat. Jumat kemarin angka kematian di Jakarta berada di level kedua di tanah air. Ini tertinggi sejak pandemi Covid-19 berlangsung mencapai 64 kasus,” paparnya.
Yang jika di total korban jiwa akibat Covid-19 di Jakarta mencapai 7.777 kasus. Sebelumnya yang paling tertinggi adalah pada 1 Pebruari 2021 kematian harian yang mencapai 70 kasus. Hari ini 56 yang meninggal.
“Melihat kasus positif dan angka kematian yang terus meningkat, saya tidak bosan-bosannya mengingatkan kepada semuanya khususnya warga di Ibukota Jakarta untuk semakin meningkatkan penerapan dan pengawasan protokol kesehatan 5M guna memutus mata rantai penyebaran penularan virus korona. Tolong semuanya bekerja sama, saling mengingatkan apabila ada yang abai prokes. Kita harus bersatu melawan Covid-19 ini sampai pandemi berakhir,” imbau Pras.
Masih kata Pras, sejak awal dirinya mengajak semua untuk sebisa mungkin mengurangi aktivitas di luar rumah jika tidak terlalu penting. Karena tetap di rumah saja adalah pilihan terbaik disaat pandemi seperti ini.
“Apabila terpaksa harus keluar rumah, tolong untuk disiplin menerapkan prokesnya. Jangan terlalu lama diluar rumah, tidak berkerumunan dan banyak berinteraksi dengan orang. Tolong jaga diri sendiri, keluarga dan semuanya. Jangan pernah kasih kendor dan abai penerapan dan pengawasan disiplin prokes sebagai ikhtiar mengakhiri pandemi,” tutup Pras. (TP 2)