tobapos.co – Pemprov DKI Jakarta mengakui jika kapasitas saluran drainase yang dimiliki Pemprov DKI masih terbatas. Sehingga tak bisa menampung debit air hujan yang tinggi akibat cuaca ekstrem di ibukota beberapa hari ini.
Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan, sistem drainase yang dibuat Pemprov DKI hanya dapat menampung air hujan 50 sampai 100 mililiter (mm) per hari.
“Makanya, kalau terjadi hujan ekstrem sampai 160, 130 maka terjadilah meluap,” terang Yusmada di Jakarta, Jumat (19/02/2021).
Lanjut dia, adapun hujan di Jakarta dalam dua hari ini di wilayah Halim mencapai 160 mm per hari, di kawasan Manggarai 130 mm per hari, Pasar Minggu 130 mm per hari dan wilayah Sunter Hulu sampai 107 mm.
“Intinya area yang terdampak sangat besar dan hujan dua hari ini itu jakarta timur dan selatan,” terang dia.
Akibat hujan dengan intensitas lebat tersebut, kata Yusmada, menyebabkan genangan banjir di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.
“Terutama di area Timur aliran kali Cipinang, dan area Daerah Aliran Sungai (DAS)-nya mampang seperti tebet,” ungkap dia.
Lanjut dia, menurut data Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) pada Kamis (18/2) kemarin hingga Jumat (19/2) ini Jakarta diguyur hujan ekstream. Hujan pun terjadi merata di seluruh Jakarta.
“Poinnya, hujannya sangat lebat, sangat merata dengan intensitas dari lebat, sangat lebat, sampai ekstrem,” papar dia.
Tambah anak buah Anies lagi, berdasarkan prediksi BMKG juga dalam 2 hingga 3 hari kedepan kemungkin potensi hujan ekstrem masih terjadi di ibu kota. Warga pun diminta untuk waspada terjadi banjir.
“Untuk kami pemprov bersama unsur yang lain tni-polri tetap dalam kondisi siaga untuk menanggulangi kejadian-kejadian genangan,” tutupnya. (TP 2).