tobapos.co – Tampaknya warga merindukan kedatangan sosok Kepala Negara Joko Widodo ke Ibukota Propinsi Sumatera Utara, Kota Medan saat ini. Entah itu sebagai sebuah ungkapan perasaan yang memuncak akibat maraknya perjudian yang belum juga ditindak oleh aparat berwenang? Namun kalimat itu tercetus ketika ditanyai tim media ini.(Foto/int-Presiden Joko Widodo saat tiba disambut Gubernur Sumut Edy Rahmayadi)
“Kapan Pak Jokowi datang ke Medan ya, biar tutup itu semua judi-judi itu, meski setelah pulang dibuka kembali, tapi saat itulah dirasa kota ini dan sekitarnya betul-betul bisa dirasakan sebagai ‘kota religi’, Pak Bobby Nasution (Walikota Medan terpilih) juga pernah janjikan soal Kota Religi itu,” kata warga, Senin (25/1/2021).
Mendengar apa yang dikatakan warga itupun, tim tobapos.co merasa seperti benar adanya. Sebab pernah beberapa waktu lalu, secara langsung dikatakan sumber, “Pak Jokowi datang makanya kita tutup sementara lokasi (Judi di Medan & Sekitarnya), semuanya tutup, gak dikasih buka, bukan kita aja,” katanya.
Akan kondisi di atas, sebelumnya media ini telah secara berulang memuat berita akan menjamurnya arena perjudian di Kota Medan juga sekitarnya. Telah pula diinformasikan kepada pihak berwenang melalui konfirmasi, namun perjudian-perjudian itu masih tetap berlangsung hingga saat ini.
Ada beberapa lokasi perjudian besar-besaran yang bisa dijadikan contoh, seperti dikelola Stanggang & Slaban beroperasi secara berpindah-pindah, dari kawasan Jalan Selambo Simpang Muara kemudian tak lama dipindahkan ke Pasar V Padang Bulan, lalu ke Pusat Pasar Laucih, dan tempat-tempat itu berada di wilayah hukum Polrestabes Medan yang saat ini dipimpin Kombes Pol Riko Sunarko. Bukan itu saja, perjudian yang dikelola Ajen di kawasan eks perusahaan ‘Keraton’ tak jauh dari Simpang Selayang, ironinya seperti tak tersentuh hukum?
Diketahui, saat ini Kota Medan dan wilayah/kabupaten lainnya sedang melakukan pembatasan kegiatan masyarakat akibat pandemi corona guna melaksanakan Instruksi Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi. Namun bagaimana bila arena perjudian-perjudian terkesan dibiarkan mendatangkan keramaian warga? tentunya selain perjudian jelas-jelas perbuatan hukum, pastinya keramaian itu bisa menjadi kluster penyebaran.
Terkait ini pula, baik Komisi A DPRD Medan, Pengamat Hukum hingga organisasi masyarakat sudah dimintai tanggapan, rata -rata mereka meminta aparat berwenang menyahuti keresahan warga, agar berani bertindak tegas. Namun apa yang terjadi, diketahui perjudian itu justru semakin subur?
Di tempat terpisah Kapolsek Percut Seituan AKP Ricky Pripurna Atmaja yang dikirimi konfirmasi melalu whatsaap dan dihubungi belum menjawab hingga berita ini kembali dimuat, sementara Kapolsek Delitua AKP Zulkifli Harahap mengatakan akan mengirim personilnya untuk melakukan pengecekan lokasi. (TIM)