tobapos.co – Dua kandidat walikota di Meksiko ditemukan tewas pada hari Jumat (19/04/2024) menjadikan jumlah kandidat yang tewas menjelang pemilihan 2 Juni 2024 menjadi 17 orang.
Salah satu kandidat dibunuh hari Jumat (19/04) di negara bagian Tamaulipas, Meksiko utara. Noé Ramos Ferretiz mencalonkan diri sebagai kandidat dari koalisi Partai Aksi Nasional dan Partai Revolusioner Institusional, yang pernah memegang kekuasaan di Meksiko hingga tahun 2000. Ia mencalonkan diri kembali sebagai walikota Ciudad Mante.
Kandidat walikota lainnya di negara bagian selatan Oaxaca ditemukan tewas sehari setelah dilaporkan hilang. Alberto García mencalonkan diri sebagai walikota kota San José Independencia di Oaxaca.
Pemilihan umum nasional pada tanggal 2 Juni akan menjadi pemilu yang paling penuh dengan kekerasan di negara itu.
Jaksa Penuntut di Tamaulipas mengatakan bahwa Ramos Ferretiz diserang pada hari Jumat, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut selain mengatakan bahwa mereka sedang melakukan penyelidikan.
Media lokal melaporkan bahwa ia telah ditikam dan mengunggah foto-foto yang menunjukkan tubuh berlumuran darah tergeletak di trotoar. Tamaulipas telah lama dilanda perang antar kartel narkoba. Ciudad Mante terletak di bagian selatan negara bagian itu, relatif jauh dari kota-kota perbatasan seperti Reynosa dan Matamoros.
“Kami tidak akan membiarkan kekerasan menjadi penentu hasil pemilu ini,” tulis pemimpin partai PRI, Alejandro Moreno, di media sosial, di mana ia menyatakan bahwa “pembunuhan yang pengecut” terhadap Ramos Ferretiz.
Di Oaxaca, dewan pemilihan umum negara bagian mengutuk kematian García, yang hilang bersama istrinya walikota San José Independencia saat ini pada awal pekan ini. Sementara sang istri ditemukan dalam keadaan selamat.
Dewan pemilihan menyebut kematian García itu sebagai “pembunuhan”, dan mengatakan bahwa kejahatan semacam itu “tidak semestinya terjadi selama pemilihan umum.”
Pada awal April, calon walikota Bertha Gaytán ditembak mati, beberapa jam setelah ia meminta perlindungan dan mulai berkampanye. Gaytán ditembak secara fatal di sebuah jalan di sebuah kota di luar kota Celaya, di negara bagian Guanajuato, bagian utara-tengah. Dia baru saja meluncurkan kampanyenya untuk menjadi walikota Celaya.
Kartel narkoba Meksiko sering kali menargetkan pembunuhan terhadap walikota dan calon walikota, dalam upaya untuk mengendalikan polisi setempat atau memeras uang dari pemerintah kota.
Presiden Andrés Manuel López Obrador telah mengakui pada awal April lalu bahwa kartel-kartel narkoba sering berusaha menentukan siapa yang akan menjadi walikota, baik dengan mencalonkan kandidat mereka sendiri atau menyingkirkan saingan potensial.
“Mereka membuat kesepakatan dan mengatakan, ‘orang ini akan menjadi walikota; kami tidak ingin ada orang lain yang mendaftar untuk mencalonkan diri,’ dan siapa pun yang mendaftar, mereka sudah tahu apa yang akan terjadi,” katanya.
Pembunuhan yang terjadi baru-baru ini telah memaksa pemerintah untuk menyiapkan pengawal bagi sekitar 250 kandidat, namun mereka yang mencalonkan diri sebagai kandidat walikota yang paling terancam adalah yang terakhir dalam antrean keamanan.
Kekerasan terhadap politisi tersebar luas di Meksiko. Pada awal April, walikota Churumuco, sebuah kota di negara bagian tetangga Michoacan, ditembak mati di sebuah restoran taco di ibukota negara bagian, Morelia.
Pada akhir Februari di kota lain di Michoacan, dua calon walikota ditembak mati dalam waktu beberapa jam setelah penembakan di Kota Morelia.(Stg/Sumber apnews)