tobapos.co – Massa organisasi kemahasiswaan yang tergabung dalam Pusat Aspirasi Pemuda Mahasiswa Batubara (DPP-Aspara) melakukan aksi unjuk rasa damai di halaman kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Batubara.
Dalam aksinya massa menuntut tentang tranparansi anggaran Pemulihan Ekonomi Daerah dan Pemulihan Ekonomi Nasional serta program Bantuan Tak Terduga (BTT) dimasa pandemi Covid-19 tahun anggaran 2021. Massa juga mempertanyakan anggaran pengelolaan pelayanan kesehatan bagi penduduk berdampak krisis kesehatan akibat bencana atau berpotensi bencana dan bantuan tak terduga terhadap belanja untuk kebutuhan siaga darurat bencana Covid-19 pada Dinas Kesehatan Kabupaten Batubara Tahun Anggaran 2021.
Pada aksi itu Ketua DPP Aspara, Doni Saputra menyampaikan bahwa anggaran dana tersebut kurang lebih sejumlah Rp 5,1miliar. Namun tidak dapat dilihat dan dirasakan secara langsung oleh masyarakat Batubara.
“Kami meminta Kepala Dinas Kesehatan untuk segera memaparkan serta mempertanggungjawabkan realisasi anggaran tersebut secara langsung dan juga beserta bukti-bukti yang nyata,” teriak Doni saat berorasi.
Sementara itu, aksi tersebut ditanggapi oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Batubara, dr. Deny Syahputra, mengatakan bahwa Kepala Dinas sedang tidak berada di kantor, dirinya juga mengatakan tak bisa menjawab tuntutan yang disampaikan massa aksi.
“Pak Kadis sedang di luar dan tidak dapat vidio call nanti saya akan menyampaikan kepada pak kadis,” ujarnya. Senin(22/8/2022).
Lebih lanjut, massa yang kesal dengan tidak adanya Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batubara di kantor mereka melanjutkan aksinya di Kantor Bupati Batubara.
Saat tiba dikantor Bupati Batubara massa melanjutkan aksinya dan selanjutnya langsung ditanggapi oleh Asisten II Pemkab Batubara, Sahala Nainggolan MM yang akan menyampaikan tuntutan aksi kepada Bupati Batubara karena sedang tidak berada di kantor
“Saya menampung aspirasi dari Aspara dan akan disampaikan secepatnya kepada Bupati,” ucap Sahala.
Massa yang kecewa karena tak ada satupun tuntutan yang disampaikan bisa dijawab, akan menunggu dalam dua hari ke depan agar Pemkab Batubara bisa menjawab tuntutan mereka, dan apabila tidak juga dijawab maka akan melaksanakan aksi lanjutan dengan membawa massa yang lebih banyak.
Kemudian massa membubarkan diri dengan tertib dan dikawal oleh pihak kepolisian Batubara.(do)