Di Hari Pendidikan Nasional, 2 Mahasiswi Ini Sumbangkan Tenaga & Pemikiran Buat Anak Nelayan Tradisional

Headline Sekitar Kita

tobapos.co – Berbekal keberanian untuk memajukan pendidikan buat anak nelayan, 2 mahasiswi membuat gebrakan dengan menyatukan 2 rumah mereka menjadi satu tempat belajar, di Jalan Young Panah Hijau, Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan, Medan.

Awalnya Nur Halimah (26) akrab disapa Imah serta adiknya Syahfitri (20), dipanggil Fitri, kakak beradik tersebut merasa sedih melihat perkembangan pendidikan di masyarakat pesisir terkhusus kepada anak nelayan tradisional.

“Banyak anak-anak nelayan yang mempunyai kemampuan lebih untuk maju. Namun terkadang terbentur dengan persoalan biaya pendidikan. Jadi kita disini berupaya untuk membangun motivasi serta melihat perkembangan religius para anak nelayan tradisional, untuk masa depan mereka,” ucap Fitri kepada tobapos. Minggu (2/5/2021).

Baca Juga :   Program Rumah Ibadah Mandiri, Bobby Nasution: Sejahterakan Masyarakat Sekitarnya

Saat ini banyak anak nelayan tradisional yang terbilang minim kemampuan saat berinteraksi dalam lingkungan, juga kepada orangtua. Sehingga ketika berkomunikasi, anak nelayan terkadang sering melontarkan perkataan yang tidak semestinya.

Inilah yang membuat hati Halimah serta Fitri tergugah. Mereka berfikir panjang, bagaimana cara memajukan pendidikan untuk anak nelayan tradisional itu. Lantas, dengan dukungan orangtua mereka, Lian yang juga berprofesi sebagai nelayan tradisional, bertiga kompak membuka Taman Pendidikan Anak Nelayan (TAMPAN).

Dua rumah Lian yang dahulunya disewakan kepada orang lain, kini disatukan menjadi satu ruangan, disana dijadikan tempat belajar mengajar bagi anak nelayan.

Dengan jumlah murid sebanyak 48 anak, pembelajaran diberikan sehari-harinya mulai pada pukul 17.00 WIB dan berakhir sampai 21.00 WIB.

Baca Juga :   Kapolrestabes Medan Didesak Berani Tindak Lokasi Judi Besar-besaran Namoriam Pancur Batu

Halimah dan Fitri yang merupakan mahasiswi, memberi pelajaran menulis serta membaca bahasa Arab. Serta kedepannya mereka akan membuat tahfizd dan sholawatan buat para anak nelayan.

Terkadang, bukan persoalan mudah untuk bergelut dengan dunia pendidikan bagi anak-anak nelayan. Namun hari demi hari dilalui Halimah dan Fitri dengan semangat, agar anak-anak nelayan tradisional terus mengecap pendidikannya dan berahlak mulia.

Saat ini Fitri yang masih duduk di Semester 4 Perguruan Tinggi Swasta Al Hikmah Martubung bersama kakaknya Imah yang lebih dahulu menamatkan kuliahnya, berjuang bahu membahu untuk memajukan pendidikan buat anak nelayan tradisional melalui TAMPAN.

“Selamat Hari Pendidikan Nasional kepada seluruh guru serta penggiat pendidikan yang mempunyai tujuan mulia demi kemajuan anak bangsa Indonesia. Terkhusus buat anak-anak nelayan tradisional,” kata Fitri dan Halimah sembari tersenyum. (TT)

Baca Juga :   Viral Lampu Strobo Mobil Jenazah Dicuri saat Parkir di Pinggir Jalan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *