tobapos.co – Entah apa yang ada dibenak para petugas berwenang Polrestabes Medan, Polda Sumut serta BNNP Sumut. Seolah tidak mau tahu adanya destinasi narkoba sabu-sabu dan perjudian yang terbuka terang-terangan di wilayah hukumnya?
Mirisnya, lokasi narkoba terbesar di Kota Medan itu berada di dekat sebuah mesjid besar, tepatnya di Jalan TB Simatupang Gang Musholla, Kecamatan Medan Sunggal. Beroperasi sudah sejak sekitar sebulan lalu hingga kini semakin ramai didatangi masyarakat pecandu. Rabu (7/2/2024).
Sesuai informasi di dapat wartawan, peredaran sabu-sabu, jual beli hingga penyediaan alat hisap dan tempat mengkonsumsi dikelola secara terorganisir, baik dari pengamanan hingga setoran untuk memuluskan bisnis melanggar hukum kejahatan luar biasa itu.
Baca juga..
Salah seorang pemadat sabu mengatakan, “Disini aman Bang, banyak lapaknya, ramailah, ada ratusan orang yang pakai sabu gak sedikitnya setiap hari. Gak kemana 3 kg sabu abis tiap hari.” Kata inisial S mengaku orang lama.
Selain sabu-sabu maupun ekstasi disana marak diperjual-belikan, perjudian mesin slot dan tembak ikan dilengkapi fasilitas pendingin ruangan AC dengan penjagaan ketat oleh oknum-oknum aparat tersedia.
Dari pekerja kantoran hingga karyawan, buruh maupun pegawai pemerintah tampak ada, dari Kota Medan bahkan luar kota.
Selain sering dibilang lokasi narkoba tersebut Gang Musholla, juga ‘Lembah’. Belakangan ditelusuri, ternyata lokasi ‘Lembah’ merupakan pindahan dari Gang Pantai dekat Pajak/Pasar Kampung Lalang, Jalan Kelambir Lima, Sunggal – Helvetia, Kota Medan. Dengan bos yang sama, yaitu kartel Oyok. Sehingga pantaslah meski terdengar digrebek, besoknya atau satu-dua jam kemudian sudah beraktivitas kembali jual-beli narkobanya.
Polda Sumut saat dikonfirmasi melalui Direktur Ditresnarkoba Kombes Pol Yemi Mandagi mengtakan, segera mencari tahu serta melidk lokasi tersebut. “Yang mana lokasnya, biar kita Lidik,” ujar Kombes Yemi terkesan lamban.
Sedangkan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Teddy Marbun sampai detik ini terkesan mengabaikan konfirmasi wartawan, mantan Dirditreskrimsus Polda Sumut itu tak pernah membalas konfirmasi yang dilayangkan wartawan via whatsaap. (TIM)