tobapos.co – Sebut saja namanya Bunga (7), anak perempuan murid SD Negeri di Kota Medan, anak ke lima dari delapan bersaudara yang harus berjuang mencari uang karena terpaksa.
Mirisnya Bunga yang tinggal bersama ayah dan ibu sambungnya di Jalan Pahlawan 10, Jermal 15 Tanah Garapan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, harus dilibatkan oleh ke dua orang tuanya dalam berbisnis untuk mendukung penjualan narkoba jenis sabu-sabu. Disini, peran Bunga sebagai penjaga, perawat, alat hisap sabu-sabu-sabu yang sering disebut dengan Bong.
Anak perempuan yang sebenarnya cerdas dan gemar pelajaran bahasa Inggris ini, saat ditanyai sebenarnya tidak tahu apa yang dikerjakannya, hanya menuruti permintaan Ibu sambungnya untuk menjaga puluhan alat hisap sabu dan mengutip uang sewanya dari para pemakai sabu-sabu yang berdatangan di lokasi.
Sungguh miris, dimana anak cerdas seusianya harus masuk dalam bisnis narkoba.
Kondisi ini fakta adanya, ditulis Sabtu (14/10/2023), meski informasi tentang Bunga didapat belum lama dari waktu sebelum berita ini dimuat.
Terkini di lokalisasi gelap Narkoba khususnya jenis sabu-sabu Jermal 15 Tanah Garapan dan Sekitarnya, untuk orang-orang baru, diketahui sedikit susah masuk ke lokasi, karena telah dibangun Posko Jaga dan drone dilengkapi alat pemindai wajah yang berpatroli dari atas lokasi.
Tetapi, meski dengan kondisi tersebut, sesuai informasi sumber terpercaya, para pecandu narkotika terutama jenis sabu-sabu, masih antusias datang ke lokasi Jermal 15, seakan tidak perduli dengan posko dan drone.
“Gak apa-apa Bray, aman itu, aku dari lokasi,” katanya.
Kembali ke Kisah Bunga
Gadis cilik ini, setiap pulang sekolah, belum sempat berganti seragam SD-nya, kerap mendapatkan omelan Ibu sambungnya, kemudian langsung disuruh jaga Bong di lokasi pakai sabu-sabu yang berada di dalam rumahnya, yang sudah didesain ciamik.
Tak pernah sedikitpun berbohong soal penghasilan dari hasil kutip sewa pakai Bong, Bunga memang anak yang polos, “500 ribu Om.. aku kalau jaga sampai jam 8 malam, uangnya aku kasih Mamak, habis itu aku makan, belajar, terus tidur,” kata Bunga.
Memang miris perasaan mengetahui nasib malang Bunga, yang hanya sebagian kecil dari fenomena-fenomena lainnya terdapat di Jermal 15 sebagai lokalisasi gelap peredaran dan tempat pemakaian narkoba, sebab ada mencapai 50-an rumah lagi disana yang dijadikan tempat, lain lagi yang berupa barak berbentuk ruangan besar, secara bertahap akan terus digali wartawan dan disajikan. (Tim/Bersambung/foto-ilustrasi)
14 thoughts on “Bocah Perempuan Terpaksa Jadi Pengutip Uang Bong: Fakta Memilukan Di Balik Lokalisasi Gelap Narkoba Jermal 15-Sumut (Bag-1)”