Berkilo Sabu di Sky Binjai Bisa Cepat Habisnya, Masihkah Indonesia Negara Hukum? (11)

Headline Kriminal

tobapos.co – Saking ramainya para pengguna, pecandu berdatangan ke lokasi Sky Binjai, tanpa tutup sekejap pun belakangan ini, diperkirakan berkilo sabu-sabu bisa habis cepat terjual oleh para bandar kaki tangan ST. Terutama pada akhir pekan, masa libur,  bisa berlipat ganda. Minggu (20/3/2023).

Sejak bertahun lalu sampai kini lokasi basis besar peredaran sabu-sabu hingga penyediaan tempat mengkonsumsinya tersebut tak kunjung ditutup permanen, yang terlibat hingga big bosnya ditangkap, meski sudah viral diketahui publik. Namun yang pasti, masyarakat, keluarga, tinggal menunggu waktu menjadi korban-korban selanjutnya. Ibarat bom waktu yang akan segera meledak bila tak cepat diberantas tuntas  pimpinan aparat berwenang.

Kepada wartawan, elemen masyarakat menanggapi lagi, “Yang ketawa karena belum jadi korban, atau keluarganya belum jadi korban, tunggu waktu saja, paling tidak kena efek dominonya,”

Kemudian dari Ketua DPP LSM Berkordinasi mengatakan, “Dari berita yang saya ikuti, ini lokasi narkoba sudah lama dimuat pemberitaan, mengapa belum dimusnahkan juga, apa para pejabat berwenangnya gak punya target?” kata Abednego Panjaitan.

Baca juga..

Sambungnya, “Negara mengeluarkan anggaran besar menangani masalah narkoba yang sudah darurat khususnya Sumut, berarti kan ada masalah besar pula yang harus segera dibereskan, apalagi sudah diberikan informasi bentuk kerjasama masyarakat, mengapa, ada apa malah seperti pembiaran?”

Baca Juga :   Tidak Menerima Tembusan Pelantikan, Wabup Dairi Protes Saat Pelantikan Pejabat Tinggi Pratama

“Namanya lokasi narkoba seperti yang digambarkan dalam berita, alat bukti sudah pasti bertebaran, aparat berwenang janganlah bermain politik, tegakkan hukum, tindak tegas jangan setengah hati, bila tetap dibiarkan, masih kah Indonesia Negara hukum?” tegas Abednego menutup komentarnya.

Waspada.. Bisnis Narkoba Sky Binjai  Aliran Dana Politikus Pemilu 2024

Kuatnya koordinasi kerajaan narkoba “Sky Binjai” sangat dirasakan publik. Buktinya, meski sudah didemo masyarakat bersama mahasiswa terus menerus, dimuat pemberitaan banyak media, disampaikan kepada para pimpinan aparat berwenang dalam konfirmasi hingga ke tingkat pembantu Presiden Jokowi, yakni Menkopolhukam Mahfud MD berkali-kali, tetapi basis besar peredaran narkoba sabu-sabu hingga penyediaan tempat konsumsinya bernama Sky Binjai di Tanjung Pamah (Dusun Sukatani, Desa Namo Rube Julu, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Sumut), hingga saat ini tetap berjalan.

Dilihat dari rekam jejak bos besar pengelola Sky Binjai, sempat terpampang besar gambar sosok politikus di lokasi Sky Binjai, hingga beratnya ditutup tegas pimpinan aparat berwenang, patut diduga aliran dana bisnis narkoba disana (Sky Binjai) mengalir untuk kebutuhan kampanye  kemenangan partai, apalagi Pemilu 2024 sudah di depan mata.

Baca Juga :   Larangan Kegiatan FPI, Polda Sumut Siap Laksanakan Maklumat Kapolri

Masih banyak info lagi yang akan diungkap masyarakat untuk di publis  wartawan terkait keberadaan lokasi basis besar peredaran narkoba Sky Binjai yang merupakan salah satu dari sekian basis penyumbang Sumatera Utara menjadi juara provinsi di Indonesia akan pengguna/menyalahgunakan narkoba.

Meski dirasa mulai ada upaya intimidasi dari orang-orang suruhan terhadap wartawan, namun tetap akan diangkat ke publik demi turut berjuang menyelamatkan masyarakat juga generasi bangsa dari bahaya penyalahgunaan narkoba.

Sebelumnya, tak dipungkiri bahwa Sky Binjai berkali digrebek petugas berwenang, diamankan barang bukti narkoba, mesin judi, juga pelaku yang terlibat. Namun yang menjadi pertanyaan besar di masyarakat, mengapa tak lama kemudian Sky Binjai dengan narkoba dan perjudiannya kembali beraktivitas seperti sediakala? Apakah negara dengan aparatnya yang diberikan anggaran besar kalah dengan pengelola basis narkoba, atau memang  ada kepentingan besar berbau politik di belakangnya?

Agar diketahui sejauh mana sudah wartawan memberikan informasi dalam bentuk konfirmasi sesuai tupoksinya, yakni kepada para pimpinan aparat berwenang, legislatif pusat, hingga Menko Polhukam Mahfud MD terkait keberadaan basis besar narkoba dan judi Sky Binjai yang tak kunjung ditutup,  ditindak tegas ST sebagai big bos pengelolanya.

Baca Juga :   Perseteruan Gubsu Edy Vs Walikota Medan Bobby Makin Panjang

Melalui pesan dan telepon WA kepada Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda, Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjutak dan sempat kepada kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit P. Kemudian kepada Kepala BNNP Sumut Brigjen Toga Habinsaran Panjaitan, Kepala BNN RI Komjen Pol Petrus Golose. Sejauh ini cuma Brigjen Toga Habinsaran Panjaitan yang memberikan respon dengan mengirim  pesan emoji tanda jempol berkali-kali kepada wartawan.

Sekedar informasi lebih, sesuai Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional (RAN) Tahun 2020 – 2024, Menko Polhukam sebagai fasilitator BNN dalam mengkoordinasikan kementerian dan lembaga untuk melaksanakan Rencana Aksi Nasional (RAN), Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) Tahun 2020 – 2024. Dalam Rakornas itu menekankan agar kementerian dan lembaga serta Gubernur dan Bupati/Walikota untuk bertanggung jawab atas pelaksanaan Rencana Aksi Nasional P4GN Tahun 2020 – 2024.

Sedangkan kepada aparat penegak hukum, Menko Polhukam memerintahkan untuk meningkatkan penguatan intelijen, pengawasan di dalam Lapas, pengawasan pintu masuk negara dan pengawasan terhadap transaksi keuangan serta terus melakukan upaya dan peningkatan strategi dalam pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.

Program bagus, namun faktanya? (TIM/bersambung/foto-int/ils)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *