Anggaran Formula E Naik Rp10 Miliar, Wicitra: Ini Bukti Perencanaan tak Matang

Headline Politik

tobapos.co – Anggaran pembangunan sirkuit Formula E di kawasan Ancol, Jakarta Utara menjadi Rp60 miliar. Angka ini naik Rp10 miliar dibandingkan dengan harga saat lelang tender Rp50 miliar.

Menanggapi hal tersebut, anggota Fraksi PSI DPRD DKI, Anggara Wicitra Sastroamidjojo tak heran kalau dana pembuatan lintasan Formula E membengkak. Sebab menurut dia, perencanaan yang tidak matang membuat biaya pembangunan semakin tinggi. 

“Dari awal sudah kami katakan. Formula E ini janggal. Anggaran naik hingga 10 miliar, hanya untuk biaya sirkuit. Buat apa? Ditengah pandemi seperti ini, loh. Tidak main-main ini,” kata Anggara di Jakarta, Selasa (08/02/2022). 

Mestinya, kata Anggara, Pemprov DKI Jakarta tahu prioritas anggaran yang dipakai saat ini. Seperti penanganan kestabilan harga pangan yang kini harganya melambung tinggi. Bukan untuk ajang Formula E. 

Baca Juga :   Pasca Diberitakan Tobapos, Polda Sumut Gerebek Sarang Judi di Kompleks Asia Mega Mas dan Lokasi Lainnya

“Sepertinya Pemprov DKI tidak tahu prioritas. Mudah sekali untuk menaikkan anggaran. Begini lah kalau perencanaannya tidak matang. Kami tidak kaget,” tutur Anggara.

Selain itu, Anggara mengatakan proyek Formula E sudah memiliki banyak persoalan dari awal. Anggara juga menyinggung proses tender yang tidak transparan.

Saat ini saja, ucapnya, PSI tidak diberi tahu, feasibility study sudah direvisi sesuai laporan hasil pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau belum. 

“Sudah buru-buru, tiba-tiba anggaran naik. Kami hanya minta transparansi. Ini kan tidak masuk di logika. Sekarang kami bertanya pada Pemprov DKI. Buat apa ada tender, kalau harganya naik di tengah jalan? Besok-besok ikut kontraktor ikut tender tawar harga murah dan dinaikan di tengah jalan” ungkap Anggara. 

Baca Juga :   Se-Indonesia, BAZNAS dan BPKH Salurkan Berkah Qurban 50 Sapi

Selain itu Anggara mendorong Pemprov terbuka terkait proses persiapan lainnya seperti sponsor dan penjualan tiket. Menurutnya, ketidakterbukaan akan membawa masalah-masalah lainnya di kemudian hari.

“Sebelumnya Pemprov dan Jakpro pede dapat sponsor dan menjual tiket dengan mudah, tapi sampai sekarang kedua hal itu masih menjadi misteri karena tidak pernah dikabarkan kepada publik,” tutup Anggara.

Dia mengatakan kenaikan biaya sirkuit Formula E tidak memperhatikan situasi masyarakat. Menurutnya, permasalahan kenaikan harga kebutuhan pokok perlu lebih mendapat prioritas. (TP 2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *