Sebelum Meninggal, Anies: Almarhum Mayor Park Hibahkan Alat PCR

Peristiwa

tobapos.co – Walikota Seoul, Mayor Park dianggap sangat berjasa dalam penanganan Covid-19 di Jakarta. Pasalnya, Mayor Park Woon Soon telah menghibahkan alat RT-PCR untuk meningkatkan kapasitas testing Covid-19.

“Saat Dubes Korsel datang mengantarkan mesin RT-PCR dari Mayor Park, saya titipkan sepucuk surat dan selembar kain batik Betawi untuk Mayor Park. Dubes Korea itu memang akan kembali ke Seoul, karena masa tugasnya di Jakarta telah selesai,” ujar Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dalam akun medsosnya, Kamis (13/08/2020).

Namun, Anies tampak sedih. Sebab batik khas Betawi itu belum sempat dipakai Mayor Park karena belakangan diketahui wafat 3 minggu kemudian usai menghibahkan alat RT-PCR.

Baca Juga :   Wartawan Medan Utara Desak Polisi Tangkap Pembunuh Marsal Harahap

“Seorang walikota yang turut berjasa dalam membantu Jakarta itu telah tiada. Ia telah berpulang tapi budi baik dan persahabatannya kita rasakan hingga sekarang. Pada ribuan tes yang dilakukan di Jakarta, ada jejak jasa Mayor Park dan persahabatan antar dua kota,” katanya.

Dia menuturkan awal wabah Covid-19 merebak di Jakarta, Anies berkirim surat ke 8 kota untuk meminjam alat RT-PCR. Namun, pimpinan kota-kota maju dunia yang menjadi sahabat Jakarta itu mayoritas menjawab bahwa mereka juga sedang mengalami masalah yg sama. 

“Memang tidak ada satupun kota di belahan dunia manapun yang bisa berkata: kami siap menghadapi pandemi. Tapi beberapa merespon positif dan siap membantu. Ada beberapa yang membantu memberikan alat PCR-RT. Tapi ada satu yang unik, yatu Mayor Park Woon Soon, Walikota Seoul,” katanya.

Baca Juga :   Asphija Demo Balaikota, Gea: Kami Butuh Kerja dan Tetap Jaga Protokol Corona

Menurutnya, Mayor Park mengirim pesan bahwa lebih mudah utk menghibahkan RT-PCR daripada meminjamkan. Jadi alat milik mereka yang masih baru itu dihibahkan untuk DKI Jakarta. Permohonan pinjam dijawab bukan dengan peminjaman tapi dengan hibah. 

“Datanglah sebuah mesin RT-PCR. Dikirim langsung dari Seoul. Diantarkan oleh Dubes Korea Selatan ke Balaikota. Alat ini mampu memproses hingga sekitar 900 sampel per hari. Dengan alat ini maka begitu banyak orang bisa ditemukan positif walau mereka tidak sadar bila telah terpapar. Kini mereka tahu, lalu bisa isolasi dan bila perlu dirawat agar terhindar dari resiko,” jelasnya. (TP 2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *