Positivity Rate Jakarta Diatas 10 Persen, Anies: Sangat Mengkhawatirkan

Pemerintahan

tobapos.co – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, saat ini angka positivity rate di Jakarta di atas 10 persen, karenanya Ibukota dalam kondisi yang sangat mengkhawatirkan. Angka tersebut jauh di atas standar aman WHO (Organisasi kesehatan dunia) sebesar 5 persen.

“Beberapa hari ini memang agak mengkhawatirkan. Karena itu, saya sampaikan hari-hari ini, bapak ibu sekalian harus lebih aktif. Mengapa? Karena angka persentase positif kita tiga minggu yang lalu itu masih di bawah 5 persen. Misalnya sebagai contoh dites 100 orang, lalu ada 3 orang yang positif artinya 3 persen positivity rate-nya. Sekarang positivity rate kita di atas 10 persen. Ini angka yang sangat mengkhawatirkan,” ujar Anies di acara webinar yang disiarkan di Channel YouTube Dinas PPAPP Provinsi DKI Jakarta, Jumat (04/09/2020).

Baca Juga :   Tertib Lalu Lintas, Penerapan Tilang Elektronik Didukung Pemprov DKI

Oleh karena itu, Anies mengajak masyarakat untuk senantiasa menerapkan 3 M, Yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer dan menjaga jarak. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengatakan, kapasitas testing di Ibu Kota telah 5 kali lipat dari standar WHO. Menurutnya, Jakarta telah melakukan tes 50 ribu orang per minggunya.

“Kita ini melakukan testing di Jakarta sampai 5 kali lipat dari standar minimal yang ditetapkan oleh WHO. WHO menetapkan sekitar 10 ribu orang dites per minggu dan Jakarta setiap minggu mengetes lebih dari 50 ribu orang. Tujuannya apa? Tujuannya untuk kita bisa cepat mendapatkan orang-orang yang terpapar Covid-19 yang belum tentu sadar bahwa dia sudah terpapar,” ucapnya.

Baca Juga :   Percepat Capaian Target BIAN, Dinkes Medan Monev 41 Puskesmas

Menurutnya, dengan semakin banyaknya orang yang ketahuan positif Corona. Maka akan lebih mudah melakukan tracing untuk mencegah penularan semakin masif. 

“Jadi kita meningkatkan kemampuan testing, otomatis akan ketahuan siapa-siapa yang positif. Tapi kalau kita tidak meningkatkan testing, angkanya kelihatan rendah. Masuk berita kelihatan wah rendah alhamdulillah. Ya rendah karena testing-nya sedikit. Wabahnya ada di mana-mana. Orang yang kena banyak,” ujarnya.

“Tapi dengan kita melakukan testing, hari ini kelihatan waduh kok banyak yang kena. Tapi bedanya, mereka ketahuan, mereka bisa diisolasi. Dan bila mereka berisiko, bisa dibawa ke tempat perawatan sehingga dirawat,” kata Anies.

Menurut situs corona.jakarta.go.id saat ini angka positivity rate atau persentase kasus positif dalam satu pekan terakhir di DKI Jakarta sebesar 12,5 persen. (TP 2)

Baca Juga :   Pjs Wali Kota Medan Apresiasi & Ucapkan Terima Kasih Atas Program Ketahanan Pangan Kamtibmas di TPA Terjun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *